Kemang merupakan salah satu obyek wisata di kawasan Jakarta Selatan yang dipenuhi dengan kafe, galeri, hingga pertokoan. Daerah yang memiliki luas sekitar 600 hektar ini awal mulanya hanya berupa pemukiman, kini telah tumbuh menjadi tempat orang mencari hiburan. Satu hari rasanya tidak akan cukup jika Anda ingin mengeksplorasi seluruh wilayahnya

Namun bila Anda pernah membayangkan ada satu tempat yang menyediakan semuanya, tak salah lagi, Plaza Kemang 88 bisa menjadi tujuan. Anda tak perlu mengunjungi keseluruhan Kemang karena Plaza Kemang 88 merupakan miniatur wilayah ini.

Plaza Kemang 88 terdiri dari sejumlah tenant dengan masing-masing keunikannya. Mulai restoran, butik, specialty shop, hingga tempat pendidikan bisa Anda temukan di sini. Bangunan dengan tinggi dua lantai yang mulai beroperasi sejak Desember 2004 ini memang ditujukan sebagai one stop entertainment. Dengan sekali datang, Anda bisa menemukan apa yang Anda butuhkan tanpa perlu repot mengelilingi Kemang.

Tidak sulit menemukan Plaza Kemang 88. Selain posisinya yang strategis, bangunan ini juga memiliki ikon yang unik, yaitu patung Spider-Man di bagian luar gedung. Sekilas terlihat seakan-akan tokoh superhero itu sedang merayap ke atap. Atmosfer yang berbeda akan segera Anda rasakan begitu memasuki tempat ini. Menurut pemiliknya, H.U. Widjodjo, Plaza Kemang 88 mengambil tema olah raga, sehingga tidak heran jika Anda akan menemukan poster dan lukisan dengan tema olah raga menghiasi sebagian besar dinding bagian dalam bangunan ini.

Selain tokoh olah raga, ada juga karikatur musisi dan tokoh politik. Karikatur-karikatur tersebut dibuat dengan gaya yang lucu-lucu, tujuannya tentu saja agar membuat orang-orang yang melihatnya merasa terhibur. Bukan hanya di dinding bagian dalam saja, poster-poster tersebut bahkan terpampang di restroom. Poster, lukisan, dan karikatur tersebut akan di rolling dalam jangka waktu tertentu untuk menghindari rasa jenuh. Anda juga diperbolehkan memilikinya jika tertarik untuk membeli salah satu yang menarik perhatian Anda.

Sebagai tempat hangout, Plaza Kemang 88 menyediakan beberapa pilihan, mulai dari kedai kopi The Coffee Bean & Tea Leaf yang menyediakan beragam racikan minuman yang berbahan dasar kopi dan teh, hingga café dan restoran dengan berbagai menu yang menggugah selera. Terdapat juga beberapa tenant butik pakaian, toko DVD, dan outlet pisau lipat Swiss Wenger pada lantai dasar.

Naik ke lantai dua, Anda akan menemukan playgroup Tumbletots yang menyediakan program aktivitas untuk balita. Bukan hanya balita saja, bayi yang baru berumur 6 bulan pun sudah bisa ikut playgroup ini. Tumbletot memberikan program-program seperti baby gym untuk melatih fungsi motorik balita dan bayi. Selain itu, mereka juga akan diajarkan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebaya mereka.

Berdampingan dengan Tumbletots, ada les Kumon yang memberikan les pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris dengan metode Jepang. Metode belajar yang satu ini sangat diminati karena tidak hanya membentuk kemampuan akademik saja, namun membentuk karakter yang positif dan keterampilan yang akan berguna bagi masa depan anak-anak. Sistem belajar yang dapat diikuti oleh anak prasekolah, siswa SD, siswa SMP dan siswa SMA, dengan segala tingkat kemampuan ini memiliki peminat yang cukup banyak. Maka tidak heran jika di hari-hari tertentu, Plaza Kemang 88 dipadati dengan anak-anak sekolah yang mengikuti les ini.

Plaza Kemang 88 kerap mengadakan event menarik seperti lomba menyanyi, melukis, juga bazar. Meski pun tidak secara reguler, acara seperti ini rutin diadakan untuk menarik minat pengunjung. Buat Anda yang hobi olahraga, Plaza Kemang 88 menyediakan area di lantai dua untuk nonton bareng pertandingan olah raga. Anda yang ingin menonton pertandingan Euro 2008 dengan suasana yang berbeda bisa datang beramai-ramai ke Plaza Kemang 88 untuk menonton di layar proyektor yang sudah disediakan.

Setelah matahari terbenam, kehidupan di Kemang untuk sebagian orang justru baru dimulai. Begitu pun juga di Plaza Kemang 88. Sampai pukul tiga dini hari Anda masih bisa menemukan hiburan di bar and music lounge Embrio dan Ads Bar yang terletak selatan gedung. Dua tempat itu bisa dijadikan pilihan untuk tujuan akhir Anda menghabiskan satu hari di Kemang. Anda akan ditemani dentuman musik-musik elektronik dan suasana urban yang tidak bisa didapatkan di tempat lain di Jakarta. (bbl)

Kuat, stabil, dan cantik. Itulah tiga kata yang sesuai untuk menggambarkan produk-produk keluaran Apple Incorporated. Perusahaan yang berbasis di California, AS, ini terkenal sebagai produsen personal computer (PC) Macintosh (Mac) dan MacBook, serta piranti pemutar musik portable iPod. Dalam dunia personal computer, terdapat beberapa jenis komputer berdasarkan arsitektur dan sistem pengoperasiannya. Ada IBM-PC dengan sistem operasi Microsoft Windows dan OS/2, berbagai varian distro dari Linux, dan Mac. Dari sisi performa, kekuatan Mac tidak perlu diragukan lagi. Wajar saja jika Mac banyak digunakan oleh kalangan desainer grafis dan audio video editor yang membutuhkan PC dengan kemampuan komputasi yang tinggi untuk mendukung aplikasi yang mereka gunakan. Mac menggunakan basis arsitektur yang dikembangkan oleh Apple, yaitu Mac OS. Karena perbedaan sistem operasi dan jenis prosesor yang digunakan, sampai saat ini belum ada virus komputer yang berhasil menyerang PC yang memiliki desain simple dan elegan ini.

Apple adalah perusahaan yang berdiri sejak PC pertama kali muncul pada tahun 70-an. Sampai saat ini, Apple masih tetap bertahan, terutama dalam persaingan dunia PC yang didominasi oleh PC bersistem operasi Windows. Tidak seperti di Singapura, Apple tidak mempunyai kantor pusat di Indonesia. Lalu bagaimana cara untuk mendapatkan produk Apple?

Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, saat ini Anda bisa dengan mudah membeli produk Apple melalui Authorized Reseller (AR) dan Premium Reseller (PR). Menurut forum mac.web.id, AR adalah perusahaan ritel (toko) yang mengambil stok barang dari distributor lokal dan menjualnya ke pembeli, sementara PR adalah perusahaan ritel yang mendapat hak untuk mengambil stok barang langsung dari Apple selayaknya disributor dan menjualnya ke pembeli. Di Indonesia sendiri tercatat ada 25 AR dan empat PR yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperi Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, dan Bali.

Namun ada perbedaan yang signifikan antara AR dan PR, yaitu dari added value service yang diberikan kepada konsumen. Jika Anda membeli Mac atau iPod di PR, Anda akan mendapatkan lebih dari sekedar produk Apple. Di antara sejumlah PR yang terdapat di Indonesia, ada satu toko yang mengklaim dirinya sebagai The Largest Apple Premium Reseller in Indonesia, yaitu EMAX. Bermula dari toko yang dibuka di Mal Ambasador pada tahun 2006, EMAX kian melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di Gedung Kemang Arcade, Kemang, Jakarta Selatan.

EMAX Kemang merupakan sebuah PR yang unik. Konsep toko yang buka sejak tahun 2007 ini merupakan gabungan antara sebuah toko Apple yang menjual Mac, iPod, dan aksesorisnya, dan juga sebagai cafe untuk tempat nongkrong. Gaya interiornya pun terbilang menarik, yaitu gabungan antara unsur modern dan tradisional. Unsur modern-tradisonal itu terlihat dari jajaran produk Apple yang canggih yang ditata dalam meja-meja dan lemari dengan ornamen kayu antik.

Emax Kemang dibagi ke dalam beberapa segmen yaitu Mac, iPod, dan aksesoris. Untuk Mac-nya sendiri, terbagi menjadi desktop dan notebook. Untuk desktop, masih terbagi lagi menjadi fotografi, video editing, music producing, dan home and office. Sangat lengkap bukan? Masing-masing segmen tersebut di set dengan peralatan pendukungnya. Untuk Mac desktop yang di-display dalam segmen musik misalnya, selain dilengkapi dengan sound system, Mac tersebut dilengkapi juga dengan keyboard. Untuk segmen video and photo editing, Mac yang di-display menggunakan layar berukuran 30 inci dan spesifikasinya sesuai dengan Mac yang digunakan dalam proses editing sesungguhnya. Mac yang di-display di toko yang memiliki sekitar 30 karyawan ini bukanlah pajangan, Anda bisa mencobanya dan menjalankan berbagai aplikasi yang terdapat pada masing-masing produk Mac tersebut.

Dengan adanya fasilitas cafe, siapa saja boleh datang dan nongkrong di EMAX. Tanpa perlu membeli pun, cukup duduk-duduk sambil minum secangkir kopi, sah-sah saja. Nah, sambil menikmati secangkir kopi, tidak ada salahnya sambil bertanya-tanya tentang seputar produk Apple dengan staf EMAX. Mereka dengan senang hati akan memberikan informasi yang Anda butuhkan. Jika Anda masih awam dan memiliki rencana untuk migrasi dari sistem operasi Windows atau Linux ke Mac, staf EMAX akan memberikan training dasar dalam pengoperasian Mac sebagai bagian dari value added service mereka. Kalau pun nanti ketika Mac sudah Anda boyong pulang namun ternyata setibanya di rumah ternyata Anda lupa dengan apa saja yang tadi diajarkan oleh staf EMAX, Anda tinggal menelpon saja. Jika kediaman Anda masih di sekitar wilayah Kemang, staf EMAX tidak akan segan untuk datang ke rumah dan membantu Anda.

Untuk segmen aksesoris, EMAX memiliki katalog yang cukup lengkap. Selain menyediakan aksesoris original Apple, EMAX juga menawarkan berbagai macam aksesoris dari produsen third party seperti Bose, OutCast, Rain Design, JBL, Altec Lansing, XtremeMac, Sennheiser, Belkin, DLO, Marware, Griffin Technology, M-Audio, V-Moda, Capdase, dan banyak lagi. Aksesoris tersebut terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari audio essentials untuk iPod, tas untuk MacBook, hingga software original. Apple pun tidak terbatas hanya untuk orang dewasa saja, karena di EMAX terdapat juga segmen untuk anak-anak yang dilengkapi dengan software EduTainment. Selain itu, ada juga Training Center di mana Anda bisa belajar lebih dalam lagi tentang aplikasi Mac. Pengajar dan materinya pun sesuai dengan standar sertifikasi dari Apple. Kalau Anda ingin membeli aksesoris untuk mempercantik iPod Anda atau sekedar ingin nongkrong sambil menjajal MacBook Air, datang saja ke EMAX Kemang yang buka dari pukul 10 pagi hingga pukul 7 malam. (bbl)

Setelah menyelesaikan studi di Amerika, Edwin Rahardjo membuka sebuah studio foto di Jakarta pada awal tahun 80-an. Dari studio foto yang bernama Sigma Studio itu, kemudian tercetus ide untuk membuat sebuah galeri seni. Pada tahun 1984, berdirilah sebuah galeri seni yang diberi nama Edwin’s Gallery.

Pada awalnya, galeri ini mendisplay karya grafis dari era kolonial yang berbentuk sketsa dan litografi. Pilihan materi pameran yang berani tersebut memang berasal dari ketertarikan Edwin sendiri terhadap benda-benda seni yang bernilai tinggi. Sayangnya, pameran tersebut tidak banyak menarik perhatian masyarakat. Kemudian, gambar-gambar yang dipamerkan tersebut direproduksi ke dalam bentuk kartu dan kartu pos. Tujuannya sangat sederhana: agar masyarakat bisa memiliki gambar-gambar tersebut dengan harga yang terjangkau.

Edwin’s Gallery sebelumnya berlokasi di Jalan Sisingamangaraja. Menjelang kepindahannya ke Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, beberapa rangkaian pameran telah disiapkan. Pameran pertama diadakan pada tanggal 13 Desember 1987. Setelah itu, pameran demi pameran secara rutin dilakukan. Sepuluh tahun kemudian, galeri ini menjadi tuan rumah salah satu pameran yang sangat penting di Indonesia, The Hidden Works and Ahmad Sadali, yang menampilkan karya-karya terbaik dari Ahmad Sadali, salah satu pelukis ternama Indonesia.

Sampai saat ini, puluhan pameran telah diadakan. Pameran-pameran tersebut meliputi lukisan, patung, maupun grafis hasil karya lebih dari seratus seniman dari generasi terdahulu sampai sekarang. Beberapa nama seniman yang karyanya sempat terpajang di Edwin’s Gallery antara lain: S. Sudjojono, Mochtar Apin, Affandi, Srihadi Soedarsono, Soeromo D.S, Djoko Pekik, Sunaryo, Arie Smit, Donald Friend, Rudolf Bonnet, Le Mayeur, dan Han Snel. Sejumlah seniman Indonesia kontemporer generasi 80-90-an yang telah mengadakan pameran di sini antara lain adalah Anusapati, Entang Wiharso, Heri Dono. Sementara generasi yang lebih muda terdapat nama-nama Rudi Mantofani, Dikdik Sayahdikumullah, Ay Tjoe Christine, Bunga Jeruk, Sekar Jatiningrum, dan yang lainnya.

Saat ini, sebuah museum telah disiapkan sebagai bagian dari perkembangan galeri ini. Museum yang direncanakan untuk dibuka pada tahun 2009 ini tidak hanya menampilkan karya seni visual saja, tetapi juga performing art seperri musik dan teater. Selain rumah bagi koleksi pribadi Edwin, museum tersebut diharapkan juga akan menjadi rumahnya karya-karya seni terbaik.

Edwin merupakan seorang yang dekat dengan dunia seni yang berani melawan arus. Pilihannya untuk mendirikan galeri sekaligus menjadi kolektor banyak dikritik oleh kalangan seniman. Bagi sebagian besar kalangan seni di Indonesia, pemilik galeri tidak boleh menjadi kolektor karya seni.

Berikut wawancara PasarInfo.com dengan Edwin yang berlangsung pada bulan Maret lalu:

Apakah awalnya memang merupakan seorang kolektor?

Kemarin saya baru diwawancara juga oleh sebuah majalah dan saya memberitahukan tentang “dosa” saya. Sebetulnya saya membuka galeri itu karena satu tujuan yang saya tidak pernah beritahukan kepada orang-orang, saya ingin menjadi kolektor. Saya tidak mengerti bagaimana cara mengkoleksi, lalu saya belajar dari seniman. Kenapa saya membuat galeri? Karena untuk membuat pameran. Untuk apa membuat pameran? Untuk mencomot lukisan. Jadi tidak banyak orang yang tahu kalau saya mengoleksi lukisan. Baru pada tahun 2006, orang-orang sadar kalau saya juga mengoleksi lukisan.

Sebagai pemilik galeri, akan sulit jika ketahuan mengoleksi lukisan. Banyak kolektor yang tidak senang kalau saya mengoleksi lukisan. “Kok galeri mengkoleksi? Karya terbaik kok disimpan?” Menurut saya, itu hak saya.

Apakah pemilik galeri tak boleh sekaligus menjadi kolektor?

Banyak kolektor merasa itu kontradiktif. “Kenapa kamu bikin pameran tetapi karya yang terbaik kamu simpan?” Saya bilang, kalau pun tidak saya simpan, apa para kolektor bisa membeli semua karya yang terbaik? Kalau karya itu saya beli dan saya simpan untuk tujuan agar orang tidak boleh melihatnya, itu memang salah. Tujuan saya nanti, sekitar tahun 2009, ingin membuka museum. Ini salah satu program saya yang ingin saya jalankan.

Saya pernah ditegur oleh seorang kolektor yang sudah cukup tua, meski sambil bercanda, “Masa galeri jadi kolektor?” Saya bilang begini, coba kamu telusuri sejarah galeri di mana saja, ada nggak galeri yang mapan yang bukan kolektor? Di Indonesia kita mengenal Alex Papadimitriou dan Adiprana, seorang kolektor dan juga pemilik galeri. Tidak ada orang yang membuka galeri yang tidak memiliki dasar sebagai seorang kolektor. Kalau orang yang membuka galeri tidak mengoleksi dan tidak suka karya seni, berarti dia hanyalah pebisnis. Harusnya semua pemilik galeri memiliki passion. Kalau dia tidak cinta dengan karya seni, galerinya tidak akan berumur lama. Kalau kita membaca sejarah kolektor besar dunia, saya rasa semua sama. Mereka membuat pameran bagus untuk mengoleksi.

Karya seni dalam sebuah pameran itu tidak harus dijual kan?

Memang betul. Di Indonesia, banyak yang salah kaprah. Persepsi umum tentang seni rupa juga banyak yang salah. Kalau kita lihat dalam infrastruktur dunia seni rupa yang mapan seperti di Amerika dan Eropa, galeri, museum, balai lelang, dan media mempunyai fungsi sendiri. Ada juga kritikus, kurator, dan sekolah seni yang semuanya menjadi satu kesatuan dalam sebuah sistem. Nah, kita di sini masih hiruk pikuk. Contohnya, anak-anak sejak usia dini di Eropa sudah diperkenalkan kepada museum. Otomatis, ketika mereka telah dewasa, mereka punya background seni rupa. Sementara di sini, anak-anak kita tidak dibekali dengan ilmu tentang seni rupa. Maka ketika ingin menjadi kolektor, mereka memulainya dari nol. Itulah yang menjadi kendala di dunia seni rupa kita. Buku tentang seni rupa saja kita kurang. Jadinya kita berjalan tanpa ada fondasi yang kuat.

Banyak kolektor melihat lelang itu sebagai tolok ukur. Di luar negeri bukan lelang yang dilihat, tetapi museum dan galeri. Balai lelang itu adanya di urutan paling belakang, istilahnya penjual barang bekas. Jika sebuah galeri mau menjual sebuah karya yang sudah mereka simpan selama puluhan tahun, mereka menjualnya ke balai lelang. Di sini, karena museum itu tidak ada, maka balai lelang urutannya di nomor satu.

Apa yang membuat sebuah karya menjadi bernilai?

Misalnya, karena karya ini adalah koleksi X yang terkenal di dunia seni rupa sebagai seorang kolektor yang berpengaruh. Di sini, orang kita kurang kritis dalam melihat masalah ini. Saran saya, kalau ingin menjadi seorang kolektor, seseorang harus punya pengetahuan dan pengalaman. Tidak semata-mata hanya karena memiliki pengalaman dengan lelang, karena lelang itu bukan merupakan tolok ukur. Ini yang menjadi salah persepsi di kalangan orang Indonesia.

Bagaimana Anda menghidupi Edwin’s Galleri?

Awalnya saya seorang fotografer, jadi fotografi saya yang menghidupi galeri. Saya sadar bahwa suatu saat saya akan jenuh dengan fotografi, karena itu saya membuka galeri. Sekarang galeri ini yang menghidupi dirinya sendiri. Saya pikir galeri itu lebih hidup, lebih banyak kemungkinannya, dan bukan sesuatu yang mudah. Banyak sekali polemik di dalam sini yang orang tidak tahu. Banyak galeri yang buka tutup karena mereka tidak sadar banyak faktor dan liku-liku yang mereka tidak tahu. Saya rasa liku-liku itu di bidang apa saja pun ada.

Apakah Edwin’s Gallery selalu memilih seniman yang sudah mapan?

Kalau anda baca sejarah saya dari dulu, banyak seniman yang terkenal sekarang mulainya dari sini. Bukan setelah mereka terkenal lantas saya bawa ke sini. Pada tahun 1991, Joko Pekik pertama kali mengadakan pameran di sini. Saya yang pertama kali membeli karya-karya seniman seperti Rudi Mantovani dan Ugu Untoro. Justru polemik yang ada sekarang adalah galeri mencari seniman yang sudah mapan. Kalau semua orang mencari yang mapan, lalu yang membuat menjadi mapan siapa?

Untuk mengadakan pameran, kita mempunyai tim kurator. Saya mengusulkan seniman, mereka juga mengusulkan seniman. Setelah itu kita rancang dan rangkum bersama. Semua itu banyak faktornya. Kalau sebuah galeri tidak mempunyai nama, siapa yang mau ikut pameran. Yang mau saya tekankan, setiap individu di bidang apa pun harus membangun reputasinya.

Bagaimana memilih karya seni untuk koleksi pribadi?

Itu mungkin lebih ke instinctive dan banyak mendapat pengaruh dari pengalaman dan intuisi saya. Kalau ditanya teorinya, tidak bisa saya ungkapkan. Sangat pribadi sekali. Bukan pribadi dalam arti tertutup, namun banyak hal-hal yang abstrak dan pertimbangan-pertimbangan yang tidak bisa diungkapkan.

Ada kecenderungan gaya tertentu dalam koleksi pribadi?

Tidak bisa dibilang kecenderungan karena saya tidak terlalu mengikuti opini publik. Dulu saya juga mengumpulkan peta tua, mobil tua, kain, dan segala macam. Lalu saya berpikir, ada sesuatu yang tidak benar. Kenapa saya harus mengikuti pendapat publik? Sebuah koleksi yang baik harus merefleksikan seseorang. Kalau saya tidak suka dengan karya tertentu, maka saya tidak ambil. Akhirnya saya bikinlah koleksi saya sendiri. Anda mau lihat boleh, Anda tidak suka silahkan keluar.

Museum untuk koleksi pribadi itu akan dibangun di mana?

Di belakang Edwin’s Gallery. Sudah ada denah dan maketnya, tinggal tunggu dananya. Saya banyak membeli lukisan murah-murah karena saya mulai lebih dahulu sebelum orang-orang mulai. Ketika saya membeli karya seorang seniman yang harganya masih murah, lalu sekarang tiba-tiba menjadi mahal, saya tertawa melihatnya. Di situ lah letak kenikmatan menjadi seorang kolektor. Hunting untuk menemukan sebuah karya.

Apa karya pertama dalam koleksi?

Terus terang saya tidak ingat. Karena saya juga tidak ingat kapan saya mulai menjadi seorang kolektor. Jadi kalau Anda bertanya yang mana, terus terang saya bingung.

Seperti apa Edwin’s Gallery sekarang?

Galeri saya banyak berinteraksi dengan galeri di luar negeri. Saya telah membangun network di wilayah Asia dengan Beijing, Shanghai, Korea, dan Taipei. Kalau seorang seniman sudah dikenal dan memiliki network yang sama dengan galeri Anda, maka tak ada untungnya ikut pameran. Anda harus mempunyai network yang tidak dimiliki oleh seniman itu, baru itu bisa berguna. Tahun ini saya membawahi sepuluh seniman dan membawa mereka ke network saya di Asia. Tujuannya agar mereka mempunyai network baru. Itu tugas saya sebagai manajer. Network ini sangat berguna untuk eksistensi galeri saya sekaligus juga membuka kesempatan dan memberi reputasi kepada seniman.

Ada alasan khusus memilih Kemang sebagai lokasi galeri?

Saya melihatnya begini, apresiasi orang Eropa terhadap seni rupa itu lebih baik dari pada orang Indonesia. Pengetahuan mereka dalam seni rupa lebih mapan dan mereka banyak tinggal di sini. Padahal, dalam kenyataanya pembeli kita yang orang asing itu hampir tidak ada. Kedua, saya melihat tempat ini lebih arty, lebih artistik. Saya lebih suka tempat yang harmonis dan tidak terlalu menonjol dan sepi.

Ketika itu, tanah di sini juga masih murah. Saya berpikir kalau galeri ini berhasil di kemudian hari, maka lokasinya di mana pun tidak akan jadi masalah. Tapi dilema saya sekarang, di luar dugaan Kemang telah menjadi tempat lifestyle. Ini malah menjadi problem buat saya. Sekarang banya anak muda yang nongkrong dan hura-hura di sini. Dulu, Kemang merupakan daerah elit. Restoran bagus itu adanya di sini. Sayangnya, pertambahan pembangunannya terlalu cepat. Dampaknya, jalanan menjadi macet. Orang-orang yang makan di restoran kelas elit ini menjadi enggan datang lagi. Akhirnya mereka digantikan oleh anak muda. Lama-lama Kemang bisa menjadi seperti Kuta. Pengunjung galeri pada hari biasa otomatis menjadi agak sepi karena orang sudah tidak mau kesini lagi kecuali hari Sabtu dan Minggu.

Globl Doctor, sebuah pusat kesehatan berstandar internasional yang tidak hanya melayani kebutuhan medis pasien. Jaringan lembaga Global Doctor Asia ini terus mendampingi pasien bila diperlukan, bahkan bila mengalami kesulitan bahasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya fungsi dokter keluarga untuk mencapai pemerataan pelayanan kesehatan. Departemen Kesehatan juga memperkenalkan program dokter keluarga kepada masyarakat Indonesia. Tugas seorang dokter keluarga adalah memonitor kesehatan pasien dan seluruh keluarganya. Jadi kalau pasien mengalami keluhan penyakit tertentu, yang dihubungi pertama kali adalah dokter keluarga.

Kebiasaan dalam masyarakat kita jika merasa mengalami gangguan kesehatan akan langsung datang ke dokter spesialis. Idealnya, hubungi dokter umum atau dokter keluarga sebagai langkah awal. Setelah itu, jika dibutuhkan, dokter itu yang akan merujuk untuk melakukan tahapan perawatan selanjutnya.

Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2001, klinik Global Doctor menawarkan konsep dokter keluarga sebagai bagian utama pelayanan kesehatannya. Meski pun sebagian besar pasien dari kalangan ekspatriat, klinik yang berlokasi di Jl Kemang Raya ini tetap mencoba mensosialisasikan peran dokter keluarga kepada masyarakat Indonesia. Sejauh ini tanggapan dari masyarakat cukup positif, sehingga pada akhir tahun 2007 lalu Global Doctor, yang merupakan bagian dari jaringan lembaga Global Doctor Asia, mengembangkan sayap dengan membuka cabang di kawasan bisnis Kuningan.

Kesan yang pertama kali didapat ketika memasuki klinik ini adalah suasana yang nyaman dan bersih. Ruang tunggu dengan sofa empuk serasa tidak di dalam sebuah klinik. Jika Anda membawa anak-anak, klinik ini juga menyediakan area bermain agar mereka tidak bosan menunggu. Dari lima dokter umum yang ada, Anda bisa memilih dokter mana yang cocok. Setelah registrasi, tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan. Meski begitu, sangat disarankan Anda menelpon terlebih dahulu untuk mengatur jadwal pertemuan. Jika dokter yang Anda ingin temui kebetulan tidak ada di tempat, Global Doctor dengan senang hati akan menawarkan re-schedule atau menawarkan dokter pengganti.

Pelayanan kesehatan yang ditangani klinik yang awalnya buka di Jl Patimura ini antara lain adalah pediatrics, obstetrics/gynecology, orthopedics, dental clinic, dan physiotherapy. Selain layanan selama 24 jam, Global Doctor juga menyediakan layanan panggilan ke rumah atau hotel untuk Anda yang tidak sempat datang ke klinik. Jika ingin mendapatkan layanan lebih, Anda bisa mengajukan membership yang terdiri dari platinum, gold, dan silver dengan syarat mudah dan biaya yang relatif terjangkau.

Berikut wawancara PasarInfo.com dengan dr. Dyah Eko Judihartanti, medical coordinator didampingi Yudi dari bagian keuangan Global Doctor.

Global Doctor berdiri sejak kapan?

Berdiri di Indonesia sejak tahun 2001 di jalan Patimura. Pada bulan Agustus tahun 2007, kami memindahkan lokasi ke Kemang.

Apa saja yang menjadi bagian pelayanan Global Doctor?

Kami lebih fokus ke public practice dan concern ke arah dokter keluarga. Kebetulan, di sini lebih banyak dokter umumnya dibandingkan dokter spesialis. Tapi tidak menutup kemungkinan, kalau memang diperlukan, kita juga menyediakan dokter-dokter spesialis. Tapi awalnya, pasien harus bertemu dulu dengan dokter umum.

Kami stand by 24 jam dan juga menyediakan labolatorium. Ada sarana untuk radiologi, ultrasonografi, dan obsevasi. Jika ada kasus penyakit yang perlu dibawa ke rumah sakit, kita bisa pantau dari sini.

Saya tambahkan kenapa di sini dokter umumnya yang lebih ditekankan. Sebagian besar pasien Global Doctor merupakan orang asing yang kebiasaannya berbeda dengan orang Indonesia. Kalau orang asing, jika mereka sakit selalu ke dokter umum dulu. Setelah itu, dokter umum yang menentukan untuk perlu ke spesialis mana. Mudah-mudahan kita juga bisa mengubah mindset orang-orang Indonesia untuk menjadi seperti itu juga.

Ada berapa tenaga dokter di sini?

Ada lima orang dokter umum dan delapan spesialis untuk bidang-bidang yang ada.

Apa kelebihan Global Doctor?

Karena pasien kita lebih banyak orang asing, yang kita utamakan adalah bahasa. Komunikasi itu sangat penting. Apalagi yang sifatnya sangat principal. Bisa fatal akibatnya kalau kita tidak bisa mengerti apa yang dikeluhkan pasien. Semua yang bekerja di sini, terutama dokternya, harus bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Global Doctor juga selalu mengacu kepada standar internasional. Jadi itu yang mungkin membedakan dengan klinik-klinik yang lainnya.

Standar internasional itu seperti apa?

Semua prosedur medis itu sudah ditetapkan, jadi apa yang diberlakukan di sini itu sama dengan yang berlaku secara internasional. Kami juga selalu update standar itu dengan browsing, seminar-seminar, hingga event nasional maupun internasional. Kami juga biasa melakukan table discussion dengan dokter-dokter untuk sharing informasi.

Ada fasilitas pelayanan lain?

Kami melayani house call atau hotel call. Kita juga bekerjasama dengan perusahaan untuk melakukan vaksinasi atau melakukan imunisasi, termasuk untuk orang dewasa yang memerlukan vaksinasi tertentu.

Tanggapan masyarakat lokal tentang Global Doctor?

Animonya cukup tinggi, terutama setelah kita pindah ke Kemang, karena mendekati residencial area. Respons dari lokal jadi meningkat. Daripada mereka pergi ke rumah sakit, mereka lebih prefer ke sini.

Selain itu, mereka tertarik untuk mencoba Global Doctor karena tempatnya bersih, dibuat senyaman mungkin, cepat dalam pelayanan sehingga tidak perlu menunggu sampai berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan.

Bisa memilih dokter sesuai dengan keinginan?

Kami memang sangat terbuka pada pasien untuk mereka menentukan dokter sesuai dengan keinginan mereka. Kita juga sudah display-kan informasi di depan, nama-nama dokter dengan schedule-nya. Mereka boleh meminta appointment dengan dokter siapa saja. Rata-rata pasien yang saya temui merasa sangat puas karena kami bisa menerangkan suatu penyakit dengan detail kepada mereka. Karena biasanya kalau kita ke suatu rumah sakit atau klinik, kadang-kadang mendapatkan dokter yang begitu sibuknya sehingga tidak bisa menjelaskan penyakit dengan rinci penyakit yang dialami oleh pasien.

Jika dokter yang diinginkan oleh pasien tidak ada, maka kita akan confirm kepada pasien. Apakah mereka ingin digantikan atau ingin reschedule, karena itu memang hak pasien. Jadi selalu dikembalikan kepada pasien tentang maunya mereka bagaimana. Dan mereka rata-rata bisa menerima kalau kita komunikasikan.

Ada sistem membership?

Sementara ini kita mempunyai beberapa jenis membership yaitu gold, platinum, dan silver. Namun untuk saat ini, kita sedang menunda membership platinum dan gold. Karena di dalam paket membership tersebut, ada paket evakuasi. Yang dimaksud dengan evakuasi adalah jika terjadi sesuatu kepada mereka di Indonesia dan mereka membutuhkan satu pelayanan yang lebih, kita bisa cover untuk perjalanan ke luar negeri.

Yang kami berlakukan hanya membership silver yang lebih umum seperti memberikan diskon untuk konsultasi dokter, obat-obatan, dan beberapa tes laboratorium. Cukup membayar sekali dalam setahun dengan nilai dan syarat yang cukup rendah, anggota bisa berkonsultasi setiap saat dengan dokternya secara gratis.

Syarat-syarat membership?

Siapa pun bisa menjadi member Global Doctor. Untuk usia di atas 60 tahun, berlaku classic membership. Ada perbedaan-perbedaan treatment untuk usia di atas 60 tahun.

Global Doctor bekerja sama dengan rumah sakit mana saja untuk pasien yang memerlukan rawat inap?

Ini juga merupakan salah satu kelebihan. Kami selalu merujuk pasien ke rumah sakit tertentu yang menurut kami cukup baik di Jakarta. Begitu juga untuk orang asing. Jika penyakit mereka tidak bisa di-handle lagi oleh klinik, kita akan sarankan untuk dirujuk ke salah satu rumah sakit. Sampai di rumah sakit pun, dokter dan perawat kita akan tetap memantau keadaan pasien. Kalau diperlukan, kita juga menyediakan jasa untuk menemani selama di rumah sakit. Orang asing yang dirawat di rumah sakit yang tidak berbahasa Inggris akan mengalami kesulitan, mereka biasanya menginginkan kita untuk menemani. (babiel)

Bukan hanya memenuhi kebutuhan minat baca, toko buku yang satu ini menjadikan membaca sebagai gaya hidup. Toko buku bukan lagi sekadar hamparan berjilid-jilid kertas, namun bisa menjadi hall untuk menggelar pertunjukan sekaligus menjadi tempat gaul.

Minat membaca masyarakat Jakarta sangat besar. Setiap hari toko-toko buku tidak pernah sepi pengunjung. Meskipun sekarang sangat mudah mendapatkan buku elektronik (e-book), orang-orang masih lebih memilih buku tradisional. Kita bisa mendapatkan semua jenis dan tema buku yang kita butuhkan, mulai dari yang ringan seperti cerita sederhana untuk anak-anak, hingga tema serius yang mengupas masalah alam semesta.

Sayangnya, tidak jarang kita kesulitan untuk menemukan referensi yang lengkap dari buku terbitan lokal. Bukan berarti buku lokal tidak ada yang bagus, namun penulis kita masih belum banyak mengangkat topik-topik yang unik dan baru. Tema buku-buku tentang desain grafis, interior-eksterior, manajemen, atau buku keilmuan lainnya tidak mudah kita dapatkan dari penerbit lokal. Karena itu, buku-buku impor merupakan referensi yang sangat penting.

Di Jakarta, menemukan toko buku impor bukanlah hal yang sulit. Salah satu toko buku impor yang besar dan terkenal adalah toko buku (ak.’sa.ra.) Toko buku yang berdiri sejak tahun 2001 ini memiliki tiga cabang, yaitu di Kemang, Cilandak Town Square, dan Plaza Indonesia.

Ketika berkunjung untuk pertama kalinya, salah satu yang menarik perhatian adalah desain bangunannya yang dikerjakan oleh Andra Matin. Arsitek yang terpilih sebagai salah satu dari 101 arsitek paling berkiprah tahun 2007 versi buku ‘Walpaper Architecture Directory’ itu mendesain bangunan (ak.’sa.ra) dengan gaya minimalis.

Toko buku (ak.’sa.ra) yang paling besar adalah yang berlokasi di kawasan hiburan Kemang. Berdiri di antara café dan resto, (ak.’sa.ra) menawarkan pilihan yang berbeda untuk masyarakat. Agar beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang merupakan tempat hang out, (ak.’sa.ra) Kemang tidak hanya menyediakan buku. Tersedia juga album musik, kado, produk interior, dan tempat bercengkerama yang terletak di bagian belakang bangunan.

Koleksi buku impor (ak.’sa.ra) Kemang terbilang cukup lengkap. Buku-buku tersebut terbagi dalam rak-rak yang memiliki kategori masing-masing. Bila kita kesulitan menemukan buku yang diperlukan, tak perlu ragu bertanya kepada staf (ak.’sa.ra.) Mereka dengan senang hati akan membantu, bahkan menyarankan buku lain dengan tema yang masih berkaitan jika ternyata buku yang kita cari tidak ada. Dari sekitar 40 ribu judul buku dalam koleksi (ak.’sa.ra) yang 80 persen merupakan buku impor.

Hal lainnya yang membuat Aksara berbeda adalah fungsinya yang lebih dari sekedar toko buku. Bagian dalam bangunan yang melompong dan minim sekat membuat (ak.’sa.ra) bisa digunakan untuk keperluan lain. (ak.’sa.ra) memang sering mengadakan acara. Cukup dengan menggeser rak, maka akan tercipta hall serba guna untuk mengadakan berbagai event. Selain launching buku, event rutin (ak.’sa.ra) adalah acara musik. Band yang tampil biasanya adalah band-band indie. Kenapa bukan band populer yang ditampilkan? Tentu saja agar sesuai dengan koleksi musik toko buku ini, yang rata-rata merupakan album non-major label.

Koleksi non-buku memiliki keunikan. Anda bisa membeli produk interior unik seperti kursi dengan desain dari produsen interior asal Belanda, Artifort. Tersedia juga pernak-pernak pernik untuk kado, dan bahkan gadget-gadget keren seperti kamera Lomo yang diproduksi oleh perusahaan optik penyedia perlengkapan tentara Rusia sejak zaman Perang Dunia ke-2. Karena hasil gambarnya yang nik, pengguna kamera Lomo memiliki komunitas sendiri.

Dulu, untuk memperoleh kamera jenis ini sangat sulit. Kamera hanya bisa diperoleh dari luar negeri. Kini, Anda tak perlu repot, karena (ak.’sa.ra) menyediakan bebeberapa jenis kamera Lomo. Biasanya, para Lomographer (sebutan untuk pengguna kamera Lomo) memiliki lebih dari satu jenis kamera Lomo. (bbl)

Ajakan untuk memelihara lingkungan dengan menanam pohon banyak kini semakin banyak dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Ujung Kulon Conservation Society (UCS) dalam konferensi pers mengenai peluncuran program “Ayo Tanam Sejuta Pohon” di Planet Hollywood Jakarta, Jumat (13/10).

Tujuan dari program ini adalah menciptakan suatu sistem yang memberdayakan masyarakat, pengusaha, dan Taman Nasional Ujung Kulon dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan antara manusia dengan alam.

“Kami berharap adanya kesadaran dari diri pribadi bukan hanya mengharap pada pemerintah tentang pentingnya penanaman pohon. Pentingnya lagi, di sana ada warisan dunia yang begitu berharga, yakni Badak bercula satu yang kini hanya tinggal 60 ekor saja di dunia,” ujar Budi Hartono, Vice President Community Develeopment UCS

Dalam kesempatan itu dikemukakan pentingnya menanam pohon karena sebuah pohon saja bisa menghasilkan satu kilogram oksigen per hari. Jumlah ini bisa memenuhi kebutuhan oksigen dua orang setiap hari.

Tidak hanya menekankan pentingnya menanam pohon, lembaga swadaya masyarakat yang digagas oleh Marzuki Usman dan Christian Pb Halim ini juga turut mengajak masyarakat, lembaga atau badan perusahaan untuk berpartisipasi bersama untuk mewujudkan “Keep Indonesia Green”.

“Saya sangat setuju dengan slogan dari UCS ”No Forest-No Future.” Penting untuk diperhatikan oleh generasi sekarang, karena tidak ada masa depan jika tidak ada hutan” komentar Agum Gumelar yang turut hadir sebagai anggota kehormatan UCS.

Selain dihadiri Agum Gumelar, nampak hadir Marissa Haque yang datang sebagai duta dari World Wide Fun (WWF). (Ijul)

Jl Kemang Utara No 19A
Jakarta Selatan 12730
Telp: 021-7190820

Apa yang Anda cari dari sebuah kedai kopi? Varian rasanya yang bermacam-macam atau keaslian dari rasa kopi itu sendiri? Jika Anda merupakan penikmat kopi sejati yang lebih mengutamakan rasa asli dari secangkir kopi, Anda wajib singgah ke Caswell’s Fine Coffees and Teas yang terletak di Jalan Kemang Utara No. 19A dan melihat langsung para barista menyiapkan kopi untuk Anda.

Tidak seperti kebanyakan kedai kopi lain yang menggunakan mesin otomatis, para barista di Caswell’s menggunakan mesin pembuat esspreso manual yang cara pengoperasiannya lebih sulit dan butuh keahlian tersendiri. Sehingga dari segi rasa, kopi yang dihasilkan dari mesin otomatis sangat berbeda dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh mesin manual. Dalam kompetisi Indonesia Barista Competition yang berlangsung pada tahun 2006, barista dari Caswell’s berhasil meraih juara pertama dan ketiga.

Selain kopi, kedai dengan kapasitas tempat duduk 20 orang ini juga menyediakan lima varian teh impor yang bisa Anda pilih. Salah satunya adalah Sunrise in Tibet, teh dengan wewangian coklat dan vanila yang memberi efek relaksasi. Selain itu ada juga teh klasik seperti English Breakfast, tentunya dengan rasa dan kualitas yang terbaik. Kisaran harga kopi antara Rp 16 ribu Rp 35 ribu, teh antara Rp 16 ribu hingga Rp 20 ribu, dan sandwich antara Rp 34 ribu hingga Rp 80 ribu. (bbl)

Pawon Solo

August 20, 2008

Jl Kemang Raya No 75B
Jakarta Selatan 12730
Telp: 021 – 71790450

Pawon dalam bahasa Jawa berarti dapur. Bisa ditebak kalau restoran Pawon Solo menyediakan menu hidangan khas Solo, Jawa Tengah. Penataan interior ruangannya bukan satu-satunya yang bergaya tradisional Jawa. Penyajian hidangannya juga menggunakan alat makan tradisional yang terbuat dari kayu dan tanah liat. Bagi Anda sekedar ingin mencicipi atau rindu dengan masakan kampung halaman, datang saja ke restoran yang berlokasi di tengah-tengah Jalan Kemang Raya ini. Pilihan menunya cukup banyak, mulai dari Nasi Liwet, Nasi Gudeg, Nasi Langgi, Nasi Kuning, Nasi Bogana, Lontong Cap Gomeh, dan masih banyak lagi.

Selain menu khas Jawa Tengah, Anda bisa mendapatkan makanan-makanan unik yang hanya bisa didapatkan di sini. Salah satunya adalah Salad Solo, yaitu paduan antara salad dan steak. Makanan yang merupakan akulturasi dari budaya Belanda dan Solo ini berisi sayuran yang dicampur dengan mayonaise dan daging yang dibumbui dengan bumbu sejenis rendang atau bumbu steak. Ada juga Risoles Pawon Solo yang berukuran besar yang berisi campuran ayam cincang yang dibalut dengan dadar telur. Anda bisa memakannya langsung atau ditemani dengan nasi.

Kalau ada yang ingin mengadakan perayaan seperti ulang tahun atau pernikahan, restoran yang buka sejak awal tahun 2001 ini menyediakan area luar ruangan yang berada di bagian belakang. Meskipun daya tampungnya tidak terlalu banyak, hanya sekitar 150 – 200 orang, tidak sedikit pelanggan yang mengadakan acara di sini. Karena letaknya yang terpisah dari ruangan makan utama, pelanggan bisa mengadakan acara pirbadi dengan lebih bebas tanpa kuatir mengganggu pelanggan yang lain.

Pawon Solo menggunakan bumbu-bumbu tradisional dan sama sekali tidak menggunakan penyedap rasa instan, sehingga selain rasanya enak, semua makanan aman untuk kesehatan Anda. Pawon Solo juga melayani pesanan katering untuk perayaan atau acara-acara adat yang sakral seperti penyediaan nasi kuning dan beraneka macam bubur.

Moto Pawon Solo: makanan itu hanya ‘enak’ dan ‘enak sekali.’ Makanan yang enak masih bisa diterima, namun makanan yang enak sekali pasti dicari-cari, dan makanan yang tersedia di Pawon Solo adalah makanan yang enak sekali. (bbl)

Bread n’ Breakfast

August 20, 2008

Jl Kemang Raya No 15
Jakarta Selatan
Telp: 021-7193429

Bread n’ Breakfast buka pertama kali pada tanggal 23 Maret 2006. Dengan desain interior yang merupakan perpaduan gaya minimalis modern dan klasik american dinner, resto ini menjadi berkesan sangat unik sekaligus nyaman. Area duduk di resto ini terdiri dari tiga bagian, yaitu balkon, rooftop, dan ruangan indoor yang sejuk dan santai. Semuanya dapat menampung hingga 72 pengunjung.

Makanan yang disajikan adalah berbagai jenis american breakfast yang dihidangkan tidak hanya di pagi hari, tetapi untuk sepanjang hari. Menu seperti Steak n’ Eggs Breakfast dan Fabulous Fruit-filled Pancakes menjadi menu pilihan favorit para tamu. Selain itu, Bread n’ Breakfast juga menawarkan menu-menu khas Amerika lainnya seperti Sandwich, Burger, Appetizer, Soup, Salad, Lunch n’ Dinner, dan juga Dessert. Selanjutnya, Anda juga mencicipi berbagai macam pilihan fresh juice sehat ala Bread n’ Breakfast atau shakes dingin khas Amerika sambil menonton acara olah raga favorit di layar besar yang tersedia.

Bread n’ Breakfast buka pada jam 8.00 pagi dan tutup pada jam 11.00 malam, Senin sampai dengan Kamis (weekdays). Sementara untuk hari Jumat sampai Minggu (weekend) Bread n’ Breakfast buka pada jam 7.00 pagi dan tutup pada jam 3.00 subuh. Pada setiap bulannya resto yang berlokasi di lantai dua JL Kemang Raya No. 15 ini selalu mengadakan event spesial, seperti new menu launching, free dinner lucky draw, nonton bareng, dan lain-lain. (bbl)

TD Bistro

August 20, 2008

Kemang Food Festival
Jl Kemang Raya No 19
Telp: 021-93232475

Di bistro (?) Anda bisa menikmati hidangan restoran dengan suasana yang informal dan lebih santai. Anda bisa berbicara akrab layaknya seorang teman kepada waiter maupun chef-nya, juga sesama pengunjung. Konsep seperti itulah yang diterapkan di oleh TD Bistro. Jadi tidak heran jika bistro yang sudah buka selama hampir dua tahun ini memiliki pelanggan-pelanggan tetap yang setia. Semua hidangan yang disajikan di sini bebas alkohol, sehingga Anda tidak perlu kuatir dengan kehalalannya.

Meskipun mematok harga yang terjangkau, TD Bistro sangat menjaga kualitas makanan. TD merupakan singkatan dari filosofi bistro ini, yaitu tasty and delight Tasty untuk mewakili kelezatan makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang fresh, dan delight untuk mewakili perasaan dari pengunjung yang akan merasa puas dan akan teringat dengan kesan rasanya yang berbeda dari yang lain. Menu utama TD Bistro adalah hidangan Eropa dan Barat seperti steak yang terdiri dari beef, chicken, dan salmon. Selain itu, ada juga pasta, salad, dan roast chicken ala Amerika.

Basic hidangannya classic, yaitu tidak terlalu menggunakan banyak hiasan seperti makanan fusion. TD Bistro lebih menonjolkan kedalaman rasa. Keunikan dari TD Bistro adalah semua makanan disiapkan sesaat setelah Anda memesan. Jangan bandingkan bistro berkapasitas untuk 50 orang ini dengan tenant lain di Kemang Food Festival yang rata-rata menyajikan makanan cepat saji. Butuh waktu sekitar 10 – 15 menit sebelum hidangan siap, tetapi itu sebanding dengan fresh-nya hidangan yang akan Anda santap.

Untuk menjaga keaslianan rasa, TD Bistro meminimalisasi menggunakan bahan jadi yang dibeli. Bermacam-macam saus yang digunakan merupakan saus home made hasil olahan sendiri. Kalau kita mencoba mushroom sauce, itu benar-benar merupakan saus bikinan sendiri yang terbuat dari mushroom. Menu yang paling ‘mahal’ adalah steak tenderloin yang dagingnya diimpor dari New Zealand seharga Rp 66.500, itu pun sudah termasuk minuman. Menu rekomendasi adalah Crispy Salmon dengan saus blackcurrant. Paling pas ditemani dengan rasa eksotis dari Lemon Tea yang diberi racikan rempah-rempah. Fresh, home made, dan affordable. (bbl)